Tuesday, October 21, 2014

Teaching methods part 1

Sebenernya aku yakin banget kalau guru2 punya tips, trik dan strategi sendiri saat mengajar. Hari ini aku akan menceritakan beberapa metode pelajaran yang aku dapatkan dari sense2 aku di sini. Semoga bisa menjadi ide yaa, dan supaya kalau nanti aku plg aku ga akan lupa dengan banyak metode pelajaran yg aku dpt hehehe.
Hari ini aku akan share 2 metode pembelajaran dulu. Nanti berikutnya secara bertahap aku akan tambahkan. Metode pembelajaran yg aku share tidak mengikat, artinya bisa di kembangkan sesuai tuntutan materi yg diminta, jumlah siswa dan kondisi ruangan. Guru harus kreatif dong ;) 
Untuk nama metodenya aku ga tau hahaha. Yg pasti aku rinci saja kegiatan belajarnya, silahkan memberi nama sendiri ( menurutku nama ga penting, yg penting kita mau ga praktekkinnya :p)

1. Saat mengajarkan beragam budaya dalam berkomunikasi: 
Kami mendapat selembar kertas, yang berisi tabel (nama, negara, jurusan, hobi) tugasnya adalah kami harus mencari 10 org yg baru kami kenal di kelas, lalu kami diminta berkenalan. Tentunya tidak semudah itu, karena kita harus mengajak org berkenalan sesuai dengan petunjuk yang dibagikan sense. Setiap kami mendapat petunjuk yg berbeda2. Total petunjuk yg dibagi sense ada 13. Akan ada 2 atau 3 org yg mendapat petunjuk yang sama.  Salah satu isi petunjukknya adalah ini : 
Itu petunjuk yang aku dapat, aku diminta utk berkenalan dengan orang yg berlawanan jenis. Ada juga petunjuk-petunjuk lain, misal : saat berkenalan, tidak boleh memandang mata lawan bicara, harus senyum saat berkenalan, tidak boleh tersenyum saat berkenalan, harus bicara dengan jarak 1 meter, harus bersalaman dengan yang diajak bicara, harus mencari topik di luar format perkenalan (harus banyak nanya intinya), harus menganggukkan kepala setiap lawan bicara menjawab, harus menjawab sesingkat dan secepat mungkin, dan ada beberapa rule lainnya yg bisa kalian kembangin sendiri. Saat berkenalan pun dimulai, semua siswa mengantongi dan mengikuti rule yang di dapat. Untuk saya aga sulit, karena sekelas hanya ada 6 laki-laki. Jadi saya kesulitan menolak teman wanita yg berusaha berkenalan hahaha smtr aku harus cepat2 cari laki-laki untuk diajak berkenalan. Setelah waktu yg ditentukan selesai. Sense meminta semua kembali ke tempat duduk. Lalu menanyakan siapa yg dapat rule no 1, 2 siswa mengangkat tangan, lalu mereka disuruh bercerita rule apa yg mereka dapat. Beberapa siswa mengalami kesulitan, karena rule yg mereka dapat tidak sesuai dengan karakter mereka, misal: orang jepang, mereka tidak terbiasa menatap mata orang saat bicara, smtr dia dapat rule harus menatap mata orang, lalu setiap siswa berhak menceritakan pengalamannya, bahkan ditanyain pendapatnya. Dari hal seperti ini, sense bermaksud mengajarkan bahwa budaya setiap negara berbeda-beda, jadi kita harus bisa menyesuaikan dengan budaya setempat dimana kita tinggal. 1,5 jam berlalu dengan sangat cepat, tanpa ada bosan dan mengantuk tapi makna pembelajarannya ngena banget hehehe. Nah mungkin metode ini bisa diterapkan juga lho ke anak SD, bs dipakai di pelajaran apa saja, bahasa indonesia, bahasa inggris, ips, pkn, bahkan matematika. Kita hanya perlu menyesuaikan rulenya dengan materi yang kita ajarkan. Misalnya kita mau mengajar matematika tentang penjumlahan, kita bisa bikin rulenya : - kasih soal ke temanmu penjumlahan yang hasilnya tidak lebih dari 100 , atau buat soal penjumlahan yang salah satu bilangannya adalah bilangan ganjil dst mrk tinggal mencari jawaban dari teman2nya :) dijamin kelas jadi menarik deh hehe.

2. Metode ini aku dapat dari sense yg sama, yaitu miyanoto sense. Kami dibentuk dalam kelompok, lalu masing2 siswa diberi tugas untuk membawa 1 barang yang dibeli di daiso (toko serba 100yen) dan harus dibawa minggu depannya. Beliau memberi bocoran bahwa nanti nya kami harus membuat cerita dari barang-barang yang kami bawa ( tapi topiknya tidak diberitahu, karena baru akan di beri tahu minggu depan). 
Seminggu kemudian, kelompok kami yg terdiri dari 4 org sudah siap dengan 4 benda, aku bawa mangkok, ada yg bawa sumpit, kaos kaki dan pensil. 
Kelompok lain pun siap dengan bawaan masing-masing, setiap kelompok rata-rata 3-5 barang. Sebelum memulai kami dibagikan sebuah LKS :

Aturannya seperti ini, setiap kelompok harus memilih 3 benda yang akan digunakan dalam sebuah drama singkat (2-3 menit) di lks jelas tertulis, bahwa kita harus meyakinkan teman kelompok utk memakai barang kita supaya dapat 5 poin tambahan. 
Dengan 3 benda tersebut kita harus membuatnya menjadi sesuatu yg baru yang inovative utk 2 tema berikut :
- cara inovatif menghemat energi
- cara mengungkapkan cinta ke pasangan anda.
Kami diberi waktu 45 menit untuk diskusi sekaligus latihan. 
Kelompok kami memutuskan mengambil tema 2, dengan plan seperti ini: 1 kaos kaki untuk menjadi puppet yang akan menyanyi lagu diiringi 1 sumpit dan mangkok sebagai alat musik. Lalu 1 kaos kaki dan sumpit kami sulap jadi sebuah bunga mawar, kebetulan kaoskakinya ngejreng warna warni hahaha. Aku berperan jadi seorang wanita yg hendak menyatakan cinta tapi aku malu, jadi aku ngumpet di kolong meja lalu dengan puppet dan lagu aku menyatakan cinta, dan ternyata temanku pura2nya jg suka dan sudah menyiapkan bunga kaos kaki utkku di balik jaketnya hahaha.. Keinget jaman sekolah saat main drama utk pelajaran bahasa indonesia.
Kelompok lain jg lucu2. Ini salah satu kelompok yg paling bagus menurutku, 
Dalam kelompok mereka tidak ada laki-lakinya tapi justru jadi lucu, pas alat yang mereka bawa unik jadilah si perempuan yg suka marah jatuh cinta dengan si laki-laki yang suka menangis sampai hidungnya merah. Lalu mereka saling menukar hadiah yg satu kosong, yg satu plastik kosong, dalam drama singkat ini mereka cerita akhirnya si perempuan yg suka marah jadi ga suka marah jadi dia bisa buang kacamata marah ke kotak kosong dan si laki-laki cengeng pun bisa membuang hidung merahnya ke plastik kosong hadiah dari si perempuan hehe. 
Melalu metode ini, siswa diajar untuk :
1. Berani berargumentasi, meyakinkan teman kelompoknya bahwa barangnya bisa bermanfaat
2. Belajar lapang dada kalau tnyata barangnya ga kepilih
3. Belajar bekerjasama dan tentunya melatih kreatifitas.
Metode ini juga bs digunakan dihampir semua pelajaran. Kalau di matematika kita tgl mnt anak bawa 2-3 macam bangun datar, lalu mereka bisa diberi tema dalam kelompok, misal buat alat komunikasi inovatif dgn bangun datar yg mereka bawa, atau buat alat transportasi inovatif dari bangun datar yg mereka bawa, dan masih banyak lagi. Untuk pelajaran lain jg bisa, tinggal disesuaikan.

Dua duku ya, masih ada beberapa lagi sebetulnya. Nanti aku share secara bertahap. Happy teaching all :)

No comments:

Post a Comment