Thursday, January 29, 2015

how to make the ice-candle :)

Last Wednesday, 28 January 2015 there was ice candle event in my campus. I became one of the volunteer staff to help my friend, Mihokosan to prepare this event. The team was preparing around 300 ice glass to be performed on that day, and it turns out that our hard work became so amazingly success :) The ice candle lights so beautifully. Some of my friends asked me how to make the ice candle, and now i will tell you how to make the ice candle.



Things to be prepared:
1. small can.
    It can be cola or coffee or tea used can (the slimmest the easiest :D)












2. Plastic or paper glass or used milk carton ( for the milk carton, cut it into half to make it looks like a pot)    
3. decoration to be put inside the ice, it can be colorful beads, watercolor paint, colorful wire, anything that you want as long as it is small.
beads
colorful wire
watercolor paint




another beads
small flower beads
 4. small candles, it can be white or any colors
5. Chopstick
6. Tape and scissor
7. Freezer :D

How to make :

1. Pour water into a glass, half glass is okay.

2. Put the can in the middle on the glass, make sure that the can is not touching the glass side and also the glass bottom, so it should be like floating. Use tape to help it firm.






 3. Decorate the water with beads or give color with water color, to make the beads in a proper place that you want, use chopstick to help you


4. Put the glass into the freezer until the water freezing.
5. After it become freezing, pull out the tape. And to pull the can from the ice, just pour HOT water inside the can, shake the glass for a while aaanndd fhoilaaa you can easily pull the can :)





6. Put the glass back to the freezer until the mold become more freezing hihihi

7. torn the paper glass, you can use scissor to help you




 8. Put the candle inside the ice glass and fire it :) beautiful right ? :D

one of my best creation hihi











I was satisfied with the result it was so amazingly beautiful

You can watch the news about the event here:

http://www.aab-tv.co.jp/news/aab_shownews.php?eLine=4&eGr=0


If you finally decided to make the ice candle, please show me the result :)




Sunday, January 25, 2015

Hippo Family :) 'never too old to learn new languages'

Hari ini, Minggu, 25 Januari 2015 saya diundang oleh seorang wanita yang saya sempat kenal lewat Akita International Festival, Emi Ito san, untuk datang ke rumahnya dalam rangka pertemuan rutin Hippo Family yang diadakan sekali dalam sebulan. Apa itu Hippo Family? Berikut sedikit ulasannya berdasarkan hasil tanya-tanya di sana tadi.

Hippo Family :)

Hippo Family adalah sebuah organisasi (klub) dimana anggotanya secara otodidak belajar berbagai macam bahasa (sampai saat ini mereka sudah mempelajari 21 bahasa) hanya dengan cara mendengarkan CD berisi sebuah cerita yang sama namun dalam bahasa yang berbeda-beda. Selain mendengarkan cerita, mereka juga mempelajari bahasa-bahasa asing dengan cara menyanyikan lagu-lagu dalam bahasa-bahasa yang berbeda.

Secara resmi, Hippo Family sudah berdiri sejak 30 tahun lalu dan sudah tersebar di berbagai negara, seperti : Jepang, USA, Korea Selatan, Mexico, dan beberapa negara lainnya. (Sayang di Indonesia belum ada hehe). Di Jepang sendiri sudah sekitar 18 tahun, tersebar di berbagai kota di Jepang. Salah satunya di Akita, di mana Tsuneo Ito beserta istrinya, Emi Ito aktif sekali dalam kegiatan klub ini.

Melalui klub ini, Tsuneo Ito beserta keluarga berkesempatan mengikuti kegiatan home stay dan tinggal selama 1 bulan di rumah penduduk berbagai negara. Salah satu yang sempat membuat saya kagum, mereka mendaftarkan anaknya, Mio Ito, yang saat itu baru berumur 12 tahun untuk tinggal di Amerika selama sebulan, tanpa ditemani oleh orang tua atau saudara lainnya. Mio ito berkesempatan tinggal di Kansas selama 1 bulan, dan dia cerita bahwa saat itu kemampuan bahasa Inggrisnya sangat minim, karena di Jepang pada saat itu (kira-kira 6 tahun lalu) pelajaran bahasa Inggris tidak diajarkan di SD, jadi dia hanya dapat belajar melalui kegiatan klub Hippo Family secara otodidak. Kagum, karena membayangkan anak 12 tahun tinggal selama 1 bulan di negara lain dengan keluarga lain dan tanpa pengetahuan bahasa yang memadai. Itulah anak-anak Jepang, mereka terbiasa mandiri dan bertanggung jawab. Selain itu, kakak-kakak Mio Ito juga mendapat pengalaman yang sama dengan adiknya. Bahkan Emi Ito dan Tsuneo Ito pun juga beberapa kali ikut program home stay ini.

Setiap bulannya mereka mengadakan pertemuan, dengan mengundang beberapa mahasiswa asing sebagai tamu. Salah satunya saya :) Hari ini, suatu kehormatan bagi saya diundang di klub sebagai tamu, bahkan Emi Ito menyiapkan banyak sekali makanan dari berbagai negara dari tamu yang diundang.


Salah satu hidangan yang disajikan adalah sate ayam tanpa tusukan ^__^ hehehe sooo delicious.
Selama kami makan, CD yang saya ceritakan sebelumnya terus diputar, jadi mereka bisa karena terbiasa dengan mendengarkan, mereka tidak belajar secara formal, mengenai grammar, tata bahasa, dsb. Tapi lebih kepada conversationnya saja. Ini contoh CD cerita yang berbahasa Indonesia.

cover depan

daftar isi

CD mereka putar setiap saat
Anggota Hippo Family tidak ada batasan usia, bahkan anak2 yang hadir hari ini diajarkan cara memperkenalkan diri dengan bahasa lain, bukan bahasa Jepang. Menarik sekali bukan? Aku pribadi jadi terpacu untuk belajar bahasa-bahasa lainnya juga dan bahkan kepikiran untuk merintis Hippo Family di Bekasi sepulangnya saya dari program teacher training ini hehehe supaya nanti anak saya juga bisa ikutan home stay di Amerika hihihi.

Yang mau tau lebih jelas tentang Hippo Family bisa cari di wikipedia, menarik banget deh.
Learning is fun so Happy Learning!!
Never too old to learn new languages :D #notetomyself

Thanks Tsuneo Ito san, Emi Ito san and Mio Ito san for sharing your experiences with me. Inspiring!


Saturday, January 24, 2015

HaloWork Akita

Setelah dapat ijin resmi dari Imigrasi untuk kerja sambilan, ditandai dengan stamp khusus di paspor dan alien card. Aku dianter sama temen dari Filipina, mam Shirley, untuk ke HaloWork Akita. Apa itu HaloWork Akita??



HaloWork Akita itu semacam lembaga pemerintah yang membantu masyarakat Akita untuk mencari pekerjaan, dari pekerjaan sambilan sampai pekerjaan tetap. Terbuka untuk siapa saja, termasuk mahasiswa ataupun warga negara lain yang tinggal di Akita. Syaratnya ga ribet, yang penting produktif dan mau kerja.

Prosedur bagi mahasiswa asing seperti saya :
1. Pastikan sudah mendapat surat ijin kerja dari imigrasi setempat.
2. Ambil nomor antrian di resepsionis dan sampaikan bahwa tujuan ke halowork untuk mencari kerja, nanti akan ditanya sudah anggota atau belum, karena saya belum anggota jadi saya harus isi formulir pendaftaran anggota.
3. Isi formulir, termasuk di dalamnya nama, alamat, kewarganegaraan, no telp (isi yang kita tahu saja dulu)
4. Setelah nomor kita dipanggil, kita akan diwawancarai oleh petugas HaloWork. Bentuk pertanyaan standar sambil melengkapi beberapa bagian di formulir yang belum kita isi, seperti pernah kerja atau tidak sebelumnya? kalau pernah, kerja sebagai apa, job desc nya apa, lalu punya kendaraan atau sepeda tidak? dan pertanyaan2 standar lainnya.
5. Semua data kita akan diinput oleh petugas HaloWork.
6. Dalam hitungan menit, petugas memprint berlembar2 kertas lowongan kerja yang sekiranya sesuai dengan lokasi tinggal kita.
7. Data lowongan kerja yang diberikan, sangat detail termasuk gaji perjam, jam kerja, job desc, dsb.
8. Bila ada yang kita minati, sampaikan ke petugas (bisa saat itu juga atau bisa juga nanti setelah kita teliti dan baca setiap lowongan)
9. Pihak petugas akan menghubungi pencari kerja lalu akan diatur untuk wawancara dengan usernya.
10. Masalah diterima atau tidak, semua tergantung dari usernya hehehe.. yang pasti kalau tidak diterima, masih bisa pakai jasa ini sampai kita dapat pekerjaan yang cocok.

Keuntungan dari HaloWork Akita:
1. Gratis, ga pake bayar hehe dan kalaupun kita diterima kerja, kita ga akan dipotong gajinya. Ini murni lembaga pemerintah non profit.
2. Simpel, ga perlu repot muter2 cari kerja. Kemarin aja saya langsung dapat sekitar 30 peluang kerja dekat tempat tinggal yang bisa saya follow up hehehe.
3. Officernya rata-rata sudah senior jadi ramah2 banget. Hampir semua officer yang melayani masyarakat adalah warga senior akita yang sudah pensiun di pekerjaannya. Pemerintah berinisiatif menarik para pensiunan ini untuk kerja sebagai officer halowork untuk mengisi hari-hari mereka.
4. Ga pake antri lama karena booth yg dibuka banyak sekali ada sekitar 30an. Jadi ga ada tuh antrian panjang hehehe.

Menarik sekali ya, bagaimana pemerintah di sini memikirkan bagaimana supaya masyarakat di sini tidak jadi pengangguran, bahkan bagi masyarakat yang sudah usia pensiun pun masih mereka pikirkan nasibnya hehehe. Jadi yang sudah pensiun, dapat uang pensiun plus masih bisa produktif dan dapat gaji tambahan. Gimana ga makmur orang2 Jepang hihihi.

PR baru buat saya, segera memfollow up lowongan kerja yang sudah di depan mata hihihi lumayan buat tambah2 uang jajan ;p

PS; Maaf bagian dalam kantor ga bisa saya foto, ga berani euy hihi takut ga boleh hahaha.


Tuesday, January 20, 2015

Winter in Akita

3 minggu di Indonesia, lalu kembali ke snowland Akita itu rasanya luar biasa

Akita terkenal dengan kota yang 'dingin', 'dingin', dan 'sangat dingin' :D
Walaupun banyak yang bilang kalau Hokkaido adalah tempat yang paling dingin di Jepang,
tapi kenyataannya semua teman aku yang home townnya di Hokkaido, Sapporo dan sekitarnya bilang kalau Akita tetap yang PALING dingin. Walaupun mungkin suhunya tidak sebanding tapi kondisi lingkungan, humidity, dan populasi Akita yang menurun membuat Akita menjadi kota yang bisa dibandingkan dengan Arandelle dalam film Frozen hehehe.

Suhunya bervariasi yah.. dari 3 derajat sampai -6 derajat, tapi real feel yang terparah adalah -16 derajat huhuhu... yang bikin sakit itu bukan saljunya, tapiii anginnyaaaa.. Kalau anginnya sedang kencang itu rasanya hidung ngiluu, makanya kebanyakan kita akan tutup hidung dengan masker atau syal kalau jalan di saat angin lagi kencang. Jangan heran kalau lagi musim dingin gini rambut jadi rontok, berketombe, dan kulit mudah kering dan pecah-pecah.

Senjata bertahan di musim dinginnya Akita versi saya :
1. Jangan sering-sering keramas, karena kalau sering-sering keramas rambut bakal lembap dan kulit kepala jadi berkerak hihi alias ketombean.

2. Rajin-rajin pakai body lotion dan lipbalm, untuk menghindari kulit kering dan pecah-pecah.

3. Makan jangan ditunda-tunda tapii hindari makanan yang berlemak karena terbukti musim dingin membuat kita malas bergerak, jadi kalau makan makanan berlemak siap2 deh welcome lemak dan naiklah BB kita hihihi.

4. Minum air putih yang banyak, karena walaupun rasanya ga haus tapi badan kita membutuhkan cairan lebih di saat musim dingin, hati2 dehidrasi. Makanya sek :Darang saya kemana2 bawa botol minum, jangan kuatir toilet di sini bersih-bersih kok jadi buang air kecil di toilet umum mah nyaman hihihi. (bakal bahas tentang berbagai toilet di sini di next blog hahaha)

5. Pinter-pinter cari tempat yang ada free heater nya :D karena musim dingin dijamin membuat tagihan listrik membengkak, cara berhematnya kita harus pinter2 menghabiskan waktu di tempat yang nyaman, free heater sekalian free wifi hihi kaya saya ini, sehabis kuliah pasti saya akan nongkrong di perpustakaan. Free wifi, free heater plus tempat duduk yang nyaman, suasana tenang, trus disediain selimut pula, walah rasanya ga mau pulang ke apato hihihi. Kalau udah di perpus bisa betah sampai jam 10 malam, saat perpus tutup hihihi.

6. Hati-hati saat melangkah, musim salju gini jalanan yang kita lewatin bisa jadi sangat liciiinn banget. Pilih sepatu yang kuat solnya, dan yang pasti antislip. Walaupun saya sudah pakai boot yang gede tetep aja kalau jalan mesti pelan-pelan karena kondisi salju yang mencair dan membeku itu licinnya ampun2. Tapi kalau kamu ga sengaja kepeleset trus jatuh, ga usah kuatir atau malu karena ga bakal ada yang ngetawain kok. Soalnya di sini hal itu sangat wajar terjadi. Satu pesan sense saya kalau mau nyebrang di zebra cross hindari jalan cepat dibagian jalanan yang di cat putih, karena menjadi lebih licin dibanding jalanan lainnya.

7. Hindari bersepeda, bahaya ah.. Jalan aja bisa kepeleset, apalagi naik sepeda. Walaupun masih ada sih yang nekat hehehe.

8. Ga usah mikirin fashion, di sini banyak yang pake jaket itu2 aja selama musim dingin, dari 3, 4, sampai 5 lapis baju dipakaipun sudah biasa. Makanya jangan heran kalau aku kelihatan gemuk kalo foto di musim dingin, itu efek dari baju yang berlapis2 hahahaha (pembenaran)

9. Nikmatin salju dengan semaksimal mungkin, karena bagaimanapun di Indonesia kan ga ada salju, jadi kalau pas lagi musim dingin ke Akita, yaaa enjoy aja hihihi kapan lagi bisa ngerasain salju sampai 4 bulan hahahaha.



perjuangan saat menuju ke gereja




Please do visit Akita in winter and feel the Arandelle atmosphere hihihi

Monday, January 19, 2015

All is important - Lesson that i learnt

Di bulan November akhir, aku beserta dua peserta Teacher Training berkunjung ke satu sekolah di Akita Jepang, Fuzoku Chugoku ( SD Fuzoku ). Dengan didampingi oleh sense kesayangan (Prof Du Wei) tentunya. Sense menjelaskan bahwa kunjungan kami kali ini bukan mengunjungi kelas regular, tapi kelas spesial!

Sekolah yang besaaarr sekali

bagian depan sekolah, tersedia loker sepatu bagi tamu yang datang

hasil karya anak dipajang di ruang penerima tamu


lorong sekolah, bersih, tanpa sampah berserakan, padahal ini jam istirahat


Sebelum kunjungan ini, para profesor, doktor, master student, under graduate student dan sejumlah guru dari senior sampai guru magang, kurang lebih 50 orang berkumpul untuk membahas penyusunan lesson plan pelajaran Matematika yang akan digunakan di tahun ajaran berikutnya. Setelah mereka menyusun lesson plan per pertemuan, mereka akan mengadakan semacam kelas percobaan dimana salah satu guru ditunjuk untuk menjalankan lesson plan sesuai dengan yang sudah mereka susun, lalu mereka akan melihat secara langsung apakah lesson plan yang mereka buat ini tepat sasaran atau tidak.

Aku beruntung karena bisa melihat secara langsung kelas percobaan ini. Materi yang saat itu diajarkan adalah perkenalan pecahan. Murid-murid yang diajarkan murid-murid dari kelas 3 SD. Tujuan akhir mereka dari KBM hari itu adalah siswa dapat menyimpulkan apakah 1/4 bagian bisa selalu disamakan dengan 1/4 meter. Keliatannya berat ya materinya hehehe. Tapi anak-anak terlihat sangat antusias sepanjang KBM :)

Pertama-tama, guru membuka pelajaran dengan sedikit permainan bilangan, dimana siswa bergantian menyebutkan bilangan secara urut lalu pada bilangan dengan kelipatan 3 siswa tidak boleh mengucapkan bilangannya dan harus mengucapkan "pass' (sayang videonya ga bisa ke upload hehe)
sebelum kelas dimulai

tiap anak punya tempat untuk menyimpan LKSnya dengan foto diri sebagai penanda

daripada LKS berceceran hehehe


dibuka dengan permainan
Awalnya hanya 10 guru yang mengamati kelas khusus ini, tapi lama-lama makin banyak yang datang, sampai kira-kira 50 orang (para penyusun lesson plan). Mereka semua mengamati tanpa berkomentar dan hanya mencatat, sebagian mendokumentasikan dengan foto dan video, tanpa suara. Bahkan ketika kegiatan kelompok, mereka menyebar dan mengamati anak yang sedang bekerja dalam kelompok dan membantu beberapa anak yang kurang paham dengan suara bisik-bisik.

para pengamat sedang mengamati jalannya KBM

Setelah permainan, guru melanjutkan dengan perkenalan pecahan 1/4. Siswa dibagi dalam kelompok dan dibagi sebuah pita panjang dan gunting lalu mereka ditugaskan untuk menggunting pita yang mereka terima menjadi 4 bagian yang sama panjang. Guru tidak memberitahu caranya, siswa diminta untuk mendiskusikan bagaimana cara membagi pita menjadi 4 sama panjang.



saat para siswa bekerja, pengamat mulai berkeliling mengamati siswa apakah mereka betul-betul paham atau tidak.
Setelah mereka berhasil memotong pita menjadi 4 bagian sama panjang, perwakilan tiap kelompok membawa 1 potongan pita ke depan dimana setelah itu guru akan menempelkan pita mereka di papan tulis.


dari sini, siswa melihat bahwa setiap kelompok memiliki panjang dan warna tali yang berbeda lalu guru memberi pertanyaan, apakah ini semua disebut dengan 1/4? mengapa ukurannya berbeda-beda?
Siswa berdiskusi membahas pertanyaan guru, lalu beberapa siswa menyampaikan pendapatnya. Guru belum memberikan jawaban yang pasti, hanya meminta siswa mengumpulkan sisa pita mereka.
Salah satu siswa yang menyampaikan pendapatnya

Setelah pita dikumpulkan, ditempel, dan diberi tanda batas 1/4
Setelah semua pita ditempel, terlihat bahwa pita merah memiliki ukuran yang sama yaitu 1 meter. Lalu guru mulai bertanya, apakah 1/4 bagian selalu bisa dikatakan sebagai 1/4 meter? lalu siswa kembali berdiskusi.
Beberapa siswa ke depan dan menyampaikan pendapat mereka.
pita merah dipisahkan dari pita kuning untuk melihat bahwa ukuran semua pita merah sama

Add caption


siswa diminta membuat kesimpulan di catatan mereka

Pengamat berkeliling mengamati hasil kesimpulan setiap anak

saat seorang siswa membacakan hasil kesimpulan yang ia tulis di buku tulisnya



saat mereka berdiskusi dalam kelompok

siswa maju ke depan dan menjelaskan kesimpulannya dengan menunjukkan secara langsung

setiap kesimpulan siswa di catat oleh guru di papan


Sampai pelajaran berakhir, belum semua siswa mampu menarik kesimpulan yang dimaksud oleh para penyusun lesson plan. Salah satu penyebabnya menurut sense, waktu pembukaan untuk permainan terlalu lama. Tapi ada beberapa hal lagi yang akan mereka bahas setelah ini. Saat itu sudah hampir jam 4 sore, para pengamat lalu berkumpul di suatu ruang untuk membahas lesson plan yang baru saja dipraktekkan. Kenyataan bahwa saya belum bisa bahasa Jepang membuat saya cukup sediihh karena saat diskusi ini, semua pembicaraan dalam bahasa Jepang dan sense duduk jauh sebagai pembicara utama jadi ga ada yang bisa nerjemahin, padahal pengen tau banget bagaimana solusi dari pembuatan lesson plan ini hehehe.

pertemuan para pembuat lesson plan

satu materi sederhana dibahas dengan sangat serius


semua sibuk mencatat

Prof. Du Wei sense kesayangan akuh hihihi

sampe jam 7 malam semua masih ON hihi
Walaupun belum bisa paham 100 persen semua isi percakapan dari kunjungan kali ini, banyak banget hal yang bisa aku ambil:

1. Semua materi PENTING, terbukti bahwa mereka bisa membahas 1 lesson plan selama berjam-jam dengan serius.

2. Semua guru dan praktisi pendidikan di sini PROFESIONAL, terbukti dengan rapat sampai jam 7 malam, tidak ada satupun guru yang ngobrol sendiri, mainin HP, atau bolak - balik ke kamar mandi (serasa malu ngeliatnya hihihi)

3. Baik profesor, guru besar, ataupun guru magang semua saling MENGHARGAI, sejauh pandangan saya walaupun sense saya bilang bahwa lesson plan kali ini banyak kekurangan karena tidak sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Saya tidak melihat kalau guru yang mengajarkan di kelas percontohan disalahkan atau dipojokkan, mereka mencari solusi bersama-sama.

4. Siswa sudah dipersiapkan untuk menghadapi guru atau praktisi pendidikan yang datang. Kebayang deh kalau kelas aku tiba2 kedatangan 50 tamu luar, bisa2 anak-anak akan cari perhatian dan ga akan konsen, tapi di sini sepertinya murid sudah terbiasa jadi ga ada yang teralihkan fokusnya. 

5. Supervisi di depan 50 orang yang notabene profesor, guru besar,dll. are u ready for that? hihihi kebanyakan guru disupervisi 1 kepala sekolah aja persiapannya ampun-ampun hehehe.

6.Di saat sekolah-sekolah kita kebanyakan kasih hadiah atau reward buat anak yang pintar, berani dan bisa jawab. Di sini sepanjang pelajaran ga ada satupun reward yang dikasih ke siswa, bahkan tidak tepuk tangan tapi semua siswa dengan senang hati tetap tertib dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kenapa bisa begini? hehehe nih bikin aku penasaran dan pasti aku akan cari tahu. Sepertinya dari kecil mereka sudah dibiasakan bahwa kerja baik bukan untuk mendapat hadiah atau reward tapi sebagai bentuk tanggung jawab mereka. (so interesting for me, makes me want to know about it more)

Ga sabar untuk berkunjung ke sekolah-sekolah lainnya, pasti seru! :)