1 Oktober 2014
Hari ini masuk kelas jam 10.30. Bangun tidur, kamar dingiiinn banget ya.
Jadi aku memutuskan membuat indomie pertamaku.. wow serasa di rumah hahaha.
Haari ini aku kuliah Writing and Kanji. First day ga terlalu buruk, karena
sebelum kemari aku udah hapalin Hiragana jadi ga terlalu sulit buat aku
ngikutin materi Hiragana ini. Dapat PR 25 halaman menulis.. Bener2 excited jadi
murid lagi. Waktu jadi guru aku yang sering2 kasih PR. Sekarang, sekalinya
balik jadi student harus kerjain PR 25 halaman hahaha. Ga mau buang-buang
waktu, selesai kuliah aku langsung ke lounge kerjain PR. Di sini aku ga mau
pakai system SKS, takut ketinggalan dengan yang lain. Semangat! Ga sampe 1 jam,
PRnya selesaiiiii hihihi ternyata asal mau berusaha, sebanyak apapun bisa kok.
Penulisan Jepang dibagi jadi 3 : Hiragana, Katakana, dan Kanji. Hari ini
kami diminta menyalin semua hIragana. Dari あいうえおかきくけこさしつせそ dan seterusnya.
Cara menulisnya pun ga boleh asal-asalan, ada urutannya garis mana yang
harus dibuat terlebih dulu. BIasanya
dari kiri ke kanan, lalu atas ke bawah, tapi ada beberapa pengecualian untuk
suku kata tertentu. Cara bacanya pun sama seperti Indonesia a I u e o, ka ki ku
ke, ko. Mereka tidak memiliki huruf L, hanya melafalkan Rnya seperti L. Jadi
kalau nama kamu ada huruf L nya, nanti di sini akan jadi R. Contoh temanku
namanya Lestari jadi Resutari. Untuk huruf konsonan tidak bs berdiri sendiri
harus di ikuti dengan huruf hidup kecuali n. Susah-susah gampang sih, tapi
pasti bisa!
Tadi pagi lucu deh, ngeliat anak-anak segede Diego naik trolley, rame2
dibawa gurunya jalan2.. Ada fotonya nanti kuupload. Jadi kayanya mereka field trip ke kampusku.
Reminds me of you son J Mereka
semua pakai helm lho, wah bener2 safety di sini.
Hari ini aku mau diajak temanku Katia dari Peru untuk doa bersama, aku akan
coba naik kereta untuk pertama kalinya. Nanti aku ceritain detailnya yaaaa..
Jam 6 kami berangkat dari kampus. Kami jalan kaki ke stasiun Akita. Di
stasiun kami membeli tiket seharga 200yen untuk ke tempat tujuan kami, gereja
tsuchizaki. Aku dikenalkan dengan Hikari, mahasiswi Akita yang bisa berbahasa
Inggris, dia yang akan menterjemahkan untuk aku dan Katia.
Ada sekitar 40 orang jemaat yang datang saat itu. Karena ini acara
persekutuan doa, jadi jemaat yang hadir tidak sebanyak di hari Minggu. Dari
anak kecil, remaja, sampai orang tua ada. Di sini terlihat banget mereka solid,
saling kenal satu sama lain dan aku disambut dengan sangat ramah di sana. Dari
3 pujian, Cuma 1 yang aku tau nadanya, lagu amazing grace. Nanti aku mau cari
amazing grace versi jepang dan akan ku share liriknya di sini. Setelah
bernyanyi, kami mendengarkan kotbah yang dibawakan oleh pastor (lupa banget
namanya), firman Tuhan diambil dari Daniel, dan pastor membahas tentang iman
dari Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, Sepanjang pastor bicara, Hikari sambil
bisik-bisik menterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Setelah firman, kami lalu
mulai berdoa. Cara berdoanya mirip kaya di pentakosta ya mungkin, semua
bersuara, dan WL memandu hal-hal apa yang harus kami doakan, mereka berdoa
sangat keras untuk kebangunan rohani di Jepang. Aku bisa lihat kerinduan mereka
akan terjadinya revival di sini. Terlebih karena, aku di beritahu Katia, bahwa
tingkat kematian secara bunuh diri di Akita adalah termasuk yang paling tinggi
di Jepang. So lets pray for this city.
Setelah selesai doa, kami lari (baca: bener2 LARI) ke stasiun karena waktu
kami sangat mepet, kereta akan datang dalam 5 menit. Jadilah aku di paling
belakang hahaha, ngos-ngosaaann. Untung nya pas kami datang, pas 2 menit
kemudian kereta datang (fiuhhh)…. Dari stasiun sampai rumah, aku dan Katia
banyak sekali ngobrol, dan dia datang mengunjungi apartemenku untuk
menghangatkan diri. Malam itu sempat 7 derajat celcius, sementara rumahnya
masih lumayan jauh dari tempatku. Rasanya senang hari ini, bisa merasakan
hadirat Tuhan dengan bahasa yang berbeda. Blessing!
Akita JR station |
at the train |
No comments:
Post a Comment